ISTRIKU BERKUASA PENUH ATASKU
"ISTRIKU TUKANG SELINGKUH"
Oleh : Ando Lan
Aku Yusman, seorang anggota Polisi dengan pangkat rendah. Dulu aku beli ijazah SMP untuk bisa melamar Polisi. Aku memiliki istri yang super cantik yang tiada duanya lagi. Namanya Salma! Sesuai zamanku, aku akan membandingkan kecantikan istriku dengan artis zaman dulu. Mungkin kecantikan istriku setara dengan kecantikan Meriam Bellina, Titiek Sandhora, Paramitha Rusady, atau Dewi Yul sewaktu muda dulu.
Jujur aku sangat cinta ke istriku. Karna kecantikannya yang diatas rata-rata itu membuatku gak bisa tenang. Aku langsung takut istriku digodain orang-orang. Aku selalu cemburu dan curiga dengannya. Tapi emang ada alasannya juga. Aku melihat istriku tipikal wanita gatalan. Dia suka tepe-tepe ke pria lain. Dia suka menggoda pria-pria untuk gangguin dia.
Jadi wajar aja kalau pria-pria yang melihatnya tertarik dan jadi berniat gangguin dia. Pria mana sih yang gak tertarik melihat wanita cantik yang nampak jinak dihadapannya? Hanya pria yang gak normallah yang bisa cuek dengan cobaan seperti itu. Jadi kadang wajar aja pria-pria itu mengganggunya, wong dia sendiri kok yang mancing-mancing. Tapi meskipun begitu, sebagai suami aku tetaplah gak bisa terima ada couo-couo yang mencoba dekatin istriku.
FYI, aku merupakan polisi gila dan ugal-ugalan yang lebih preman dari preman. Gak ada preman-premannya bagiku. Preman simpang mana atau preman daerah mana udah banyak kugebukin atau ku sepak-sepak. Aku memang jago berantam, makanya siapapun aku gak pernah takut menghadapinya adu jotos.
Dirumah, ketika aku ingatkan istriku agar jangan mau mancing-mancing orang supaya grepe dia, tapi dia gak mau terima. Dia gak pernah ngaku melakukan itu, padahal aku tau sendiri dari para saksi yang melihat dia begitu. Jadi aku udah paham betullah sifat dan karakter istriku ini. Dia selalu pengen diperhatikan, karna dia sadar dia yang paling cantik dari semuanya.
Kami sering berantam dirumah hanya karna masalah yang satu itu. Aku selalu dituduh terlalu cemburuan. Memang iya! Tapi karna dia juga yang gak bisa kupercaya, sehingga aku selalu jantungan melepasnya kemana-mana. Aku pun akhirnya memingit dia. Aku buat peraturan dia gak boleh kemana-mana selagi aku masih dikantor. Nanti kalau ada urusan seperti belanja, kami pergi sama-sama. Biar aku yang ngantar!
Tapi yang namanya wanita penggoda, atau wanita murahan, seketat apapun kupingit tetaplah bisa bermain dibelakangku. Dia bisa menjalin hubungan terlarang dengan beberapa pria tanpa sepengetahuanku. Sebagai suami udah pasti aku punya feeling, ditambah info-info dari beberapa saksi mata. Oh istriku memang gak bisa dibilangin. Dia ternyata begitu liar dan pengen bergaul dengan pria-pria diluar sana.
Dari dulu istriku hanya dirumah aja! Dia gak pernah kerja atau pun punya usaha. Kami hidup hanya dari gaji dan uang masukku aja. Maka untuk merawat kecantikannya, penghasilan kami habis-habis gitu aja. Dia gak pandai nabung uang belanja untuk masa depan kami. Dihabiskan untuk perawatan dirinya aja. Akhirnya keempat anak kami semua lahir di asrama, karna kami belum punya rumah sendiri.
Suatu saat aku punya kenalan dan sahabat akrab. Dia masih satu ordo denganku, makanya kami langsung saling mensupport layaknya keluarga dekat. Namanya Bainar! Dari hubungan kekeluargaan, dia masih adikku. Dia pun begitu baik samaku, sampai-sampai dia memberikan rumahnya untuk kutempati.
Dalam perjanjiannya, dia bilang aku bebas nempati rumah itu sampai kapan pun selagi aku mau. Dia bilang gak akan menarik rumah itu dariku, jadi aku gak usah ragu lagi. Bahkan dari inti pembicaraannya, dia seperti udah ngasih rumah itu jadi milikku. Karna kebetulan dia seorang yang ekonominya udah mapan. Rumahnya yang ditempatinya aja besar dengan fasilitas lengkap.
Oh, ya.. dulu dia anggota Polisi juga, namun karna dia punya talenta ngobatin orang, jadinya dia ninggalin kepolisian dengan pangkat Bripka. Karna dia harus fokus dengan profesi barunya. Sebut aja dia dukun! Dan ilmu kedukunannya didapatkan dari mbahnya langsung. Bukan dari hasil berguru atau belajar dimana. Tapi diturunkan begitu aja dari mbah yang gak kelihatan.
Dia sering kerasukan roh-roh mbahnya. Kalau dia lagi kemasukan, gak ada yang bisa atau yang boleh mengganggu. Dia akan mengeluarkan semacam jurus-jurus berupa tarian tradisional. Bahkan dia sampai kayak sedang bermain akrobat dan berguling-guling gak sadarkan diri. Mulutnya akan mengucapkan beberapa kalimat dengan mata melotot. Ya, namanya aja lagi kemasukan roh!
Dan setelah ilmu perdukunannya mumpuni, dia pun membuka praktek pengobatan. Orang-orang pun berdatangan dari berbagai penjuru untuk diobati atau sekedar bertanya tentang sesuatu. Misalnya ada yang kehilangan barang, ada yang minta agar usahanya lancar, dsb. Banyak orang mengaku bahwa dia adalah benar-benar dukun sakti, yang punya ilmu dan kemampuan.
Aku rasa kita cukupkan aja membahas tentang Bainar, ya. Pokoknya dia begitu dekat dengan aku dan keluargaku. Kami udah saling menganggap saudara kandung. Dia adikku dan aku abangnya. Aku pun menggantungkan nasibku, hidupku, dan segalanya hanya ke dia. Dialah saudaraku, guruku, panutanku, tempat curhatku, andalanku, bahkan kayak tuhanku. Pokoknya aku mempercayakan semua padanya.
Aku pun terlena dengan segala kemudahan yang kudapatkan dari dia. Aku begitu nyaman dan bahagia memiliki saudara sebaik dan sepeduli dia. Aku pun gak terpikir untuk menabung, karna aku gak pernah mikirin sewa rumah, semuanya gratis! Sebagai anggota Polisi dengan pangkat Abrip, itu sangatlah membantu perekonomian keluargaku. Dulu aku masuk Polisi mulai dengan pangkat Bharada, yang dulu itu disebut Kopda.
Anak pertamaku hanya bisa kusekolahkan sampai dijenjang SMA. Kucoba masukkan dia jadi Polwan, ternyata jebol. Begitu juga anak keduaku jebol juga jadi Polisi. Kini aku udah punya kebanggaan! Aku pun sangat sombong dan angkuh. Aku merasa aku udah hebat dan yang lain gak ada apa-apanya. Aku sering memandang sebelah mata orang-orang.
Ke sanak saudaraku sendiri aku gak pernah peduli! Aku nyombong aja dan gak bisa diharapkan. Aku gak peduli mereka gimana, aku gak mau tau! Mati kalian semua, itu dalam hatiku. Banyak anak saudaraku yang datang minta tolong kumasukin kerja, tapi aku ogah! Biar susah kalian selamanya! Itu pikiran aku. Aku malu juga punya saudara kandung yang miskin-miskin. Gak ada yang bisa diharap dari mereka, malah menaruh harap ke aku. Sorry dululah ya...
Aku selalu memburuk-burukkan saudara-saudara kandungku ke istriku. Meskipun mereka gak separah yang kubilang itu. Karna aku memang menambah-nambah buruk-burukin mereka. Alhasil istriku pun benci dan jijik ke saudara-saudaraku itu. Istriku benar-bebar muak melihat semuanya. Karna aku udah ceritakan keburukan-keburukan mereka. Bahkan yang gak ada kubilang ada!
Yang kucintai hanyalah istriku seorang, keempat anakku, dan juga Bainar dan keluarganya. Itu udah cukup bagiku. Gak penting bagiku keluarga yang menyusahkan. Tapi oranglain pun kalau selevel dan bisa diandalkan, itulah yang kujadikan saudaraku. Masa bodoh saudara-saudara miskin disana, apalagi yang dikampung-kampung sana. Udah...kelaut aja kalian semua! Itu gumanku.
Tapi ternyata istriku satu-satunya yang sangat kubanggakan ini, ternyata tukang selingkuh juga. Beberapa kali dia ketauan menjalin hubungan dengan gadun lain yang ada duitnya. Meski udah punya aku sebagai suaminya, ternyata itu gak cukup buatnya. Dia masih membuka hati ke pria lain disana. Selain tentunya pengen duitnya, istriku emang tergolong wanita gampangan yang hobi pacaran dengan yang lain.
Aku kaget ketika ku tau perselingkuhan istriku dengan Eddy, seorang PNS biasa di dinas peternakan. Berapa kali aku lihat mereka jalan berduaan. Tapi ada aja alasan istriku membela diri. Pokoknya dia bilang gak ada apa-apa soal kedekatannya dengan orang itu. Ternyata ketika aku lagi jaga pos, dia dijemput oleh Pak Eddy dan dibawa entah kemana.
Selain dengan Eddy, aku juga tau perselingkuhan istriku dengan Jeffry. Dia adalah seorang pemilik mobil rental. Mereka juga pernah kepergok dijalan. Aku di motorku, mereka didalam mobil Jeffry. Ketika aku ngamuk dirumah, pandai aja istriku ngeles dengan seribu alasan. Dia malah balik marah-marah ke aku karna nuduh dia seenaknya.
Hari pun berganti minggu, minggu berganti bulan, dan bulan berganti tahun. Kami menjalani rumah tangga kami dengan bumbu-bumbu pertengkaran. Anak-anak kami gak tau kami sering berantam. Kami memang selalu menutupi keributan diantara kami. Sehingga orang lain pasti mengira kami adalah keluarga harmonis, yang selalu akur, dan jauh dari keributan.
Meski kami makin berumur, namun kecantikan istriku gak pernah luntur. Orang-orang akan mengira dia adalah istri pejabat teras atau istri gubernur. Padahal hanyalah istri seorang Ajun Brigadir Polisi (Abrib). Sebagai wanita cantik, istriku selalu pengen bergaul dengan pria lain. Dia benar-benar merasa artis atau seleb yang punya banyak fans yang mengagumi wajah dan tubuhnya.
Aku gak bisa lagi mengingatkan istriku. Aku gak bisa menyadarkannya agar meninggalkan hobi selingkuh itu. Aku memang gak bisa menjaganya 24 jam. Karna jam 6.³⁰ subuh aku udah berangkat ke kantor dan pulang sore. Dari sore ke pagilah aku bisa menjagainya biar gak kemana-mana. Jadi selagi jam dinasku, benar-benar dimanfaatkannya ketemuan dengan laki-laki lain.
Syafril, bos preman yang megang lahan parkir yang luas dikota ini juga punya skandal dengan istriku. Dia sering menjemput istriku ketika aku sedang dinas. Banyak saksi mata yang bilang ke aku karna sering melihatnya sendiri. Selain Syafril, Herbert juga sering nemuin istriku kerumah ketika aku lagi dinas. Gilanya, Herbert akan berlama-lama dirumah bareng istriku. Dia gak bawa istriku keluar, tapi ihik-ihik dirumah aja.
Herbert sendiri kerjanya adalah kepala preman yang megang beberapa ekspedisi (SPSI). Selain Herbert, ada satu orang lagi yang sering ngeue dengan istriku dirumah kami. Dialah Ameng, keturunan mata cipit yang punya kedai barang harian. Bahkan aku pernah pulang dan melihat mereka sedang didalam rumah. Memang pintu depan udah terbuka, dan mereka udah duduk disofa depan.
Aku gak berani marah ketika itu, karna aku gak memergoki mereka lagi berbuat gak senonoh. Aku memang telat! Mereka udah sempat selesai ML. Ketika kucoba nanyain kenapa bisa ada Ameng dirumah, istriku langsung marah. Dia gak pengen aku bahas itu ke dia apalagi menuduhnya udah selingkuh. Menurutnya dia gak pernah selingkuh, hanya ada aku dihatinya. Preettt!!!
"Kamu jangan nuduh yang enggak-enggaklah! Aku gak pernah selingkuh!", ucapnya dengan kesal.
"Tapi kenapa dia ada dirumah pas aku gak ada?", tanyaku.
"Stop! Kamu jangan pernah nuduh macam-macam, ya! Kamu masih percaya gak sama istri kamu?", ucapnya membentakku.
Aku pun diam. Karna aku gak bisa sepenuhnya lagi percaya, namun aku gak mungkin bilang itu ke dia.
"Kamu masih percaya istri kamu gak?", tanyanya sekali lagi.
Aku pun menunduk tanpa mengucapkan sepatah kata pun dari mulutku.
Besok-besoknya, aku pernah nyaris memergoki istriku sedang m3sum dengan seseorang. Waktu itu aku sengaja izin pulang sebentar dengan Kapospol kami. Aku matiin sepeda motorku diluar jalan, dan aku jalan kaki menuju halaman rumah yang cukup luas itu. Aku lihat pintu tertutup. Aku pun berjalan dari samping menuju dapur. Ternyata semua pintu dapur juga ditutup.
Aku pun memundurkan langkahku tepatnya ke sisi kamar kami. Aku pun mendengar ada suara-suara dari dalam. Aku memang gak bisa dengar isi pembicaraannya, namun aku bisa tau ada dua orang yang lagi bicara-bicara didalam sana. Sesekali kudengar ada desahan namun pelan.
Aku pun langsung gemetaran seketika itu. Jantungku serasa copot dari tempatnya, disusul dengan detakan yang makin kuat didadaku. Namun jiwa lakiku langsung berontak. Hatiku begitu panas membayangkan istriku lagi dipake orang di springbed kamarku.
"Tok...tok...tok...!"
"Buka! Bukaa.. buka pintunya...!", ucapku berkali-kali dengan nada marah sambil memukul-mukul dinding papan.
Ada beberapa kali aku harus mengulang-ulang ucapanku sambil memukul dinding sebelum pintu dibuka. Awalnya istriku membuka pintu depan separoh aja, dengan gaya seperti orang yang baru bangun tidur. Dibuatnya matanya gak sepenuhnya terbuka, dengan pandangan yang belum fokus.
Aku pun menerobos pintu dan langsung nyelonong kedalam. Aku langsung masuk kekamar dan memeriksa dimana laki-laki itu bersembunyi. Istriku pun auto mengikuti aku dari belakang.
"Kenapa, Pah.. kok nampaknya kayak lagi marah!", ucapnya.
"Ya, marahlah. Kau sama laki-laki didalam tadi!", ucapku.
"Ya, Olloh.. Pah.. jangan suudzon mulu ke Mama. Mama tuh tadi bobo, lho!", ucap istriku.
"Iya! Bobo sama laki-laki! Mana dia?", ucapku.
Aku membuka lemari tapi terkunci.
"Mana kuncinya?", tanyaku.
"Gak tau, Pah. Itu juga tadi pagi udah Mama cariin, belum nemu!", jawab istriku.
"Alahhhh, jangan boong kau!", buka cepat atau kurusak nih lemari?", ancamku.
Lalu karna dia gak nunjukin kuncinya, kugeser lemari itu dengan susah payah. Beratnya ya Olloh, beda dari biasanya. Ku tendang dinding belakang lemari dengan kuat, pake sepatu dinasku. Sekali tendang langsung jebol! Tendanganku pun langsung mengenai tubuh seseorang yang berada didalam.
Aku makin menggila! Ku jebol terus lemari itu hingga nampak jelas seorang laki-laki didalam sana. Dia udah pakai baju lengkap. Dia begitu bingung dan takut melihatku.
"Siapa kau? Ngapain kau sama istriku?", ucapku sambil melayangkan tinjuku berkali-kali.
Kakiku yang masih pake sepatu lengkap juga kumainkan dengan tendangan bertubi-tubi. Pukulan tanganku pun makin membabi buta menghujani muka dan tubuhnya. Lalu istriku histeris menahaniku agar aku gak menghabisi laki-laki itu. Sejak itu aku pun blak-blakan bilang gak percaya lagi dengan Salma, istriku.
Tapi kami selalu menutupi prahara rumah tangga kami ke khalayak umum. Kami gak mau masalah kami jadi konsumsi publik! Kami pun tetap melanjutkan mengayuh biduk rumah tangga kami. Istriku janji gak akan mengulangi perbuatannya. Dia minta aku mau memaafkannya. Dia janji akan berubah dan bertobat!
Sejak itu gak pernah lagi kudengar atau ku tau istriku selingkuh. Orang-orang pun gak pernah melapor lagi ke aku, terkait adanya orang yang menjemput atau menjumpai istriku kerumah ketika aku dinas. Aku pun menganggap istriku udah meninggalkan hobinya itu. Dia udah gak mau lagi membuka hati dengan pria lain.
Selesai
Lanjut ke judul "TERNYATA ISTRIKU SELINGKUH DENGAN BAINAR"
Komentar
Posting Komentar