ISTRIKU SUKA OPEN BO KE OM-OM

Oleh : Ando Lan


Kurasa bukan cuma aku yang mengakui kecantikan paras istriku. Kecantikannya layak menjadi bintang sinetron Indonesia. Kecantikan itulah yang jadi modal utama dia untuk mendekati para Om-Om tajir. Baik secara manual maupun online dari berbagai aplikasi dimedia sosial.


Sebagai seorang accounting, pekerjaan istriku setiap hari berkutat didepan PC. Dia memang jago komputer dan juga jago internet. Sambil ngantor setiap harinya, dia akan membuka-buka aplikasi yang bisa menghubungkannya dengan para pria hidung belang. Kalau deal, mereka pun akan kopdar diluar sana.


Istriku punya berbagai aplikasi media sosial diberbagai platform. Dan aplikasi itu digunakan untuk open BO ke para pria hidung belang. Dia punya michat, line, telegram, dan lain-lain. Dia sering dapat mangsa dari aplikasi-aplikasi itu. Ketika off day dia akan pergi menjumpai kenalan-kenalannya. Bahkan ketika pulang ngantor, gak jarang dia langsung ketemuan dengan kenalan barunya.


Gak jarang juga istriku pulang malam karna harus melayani para pria yang mau sama dia. Kalau kutanya kenapa lama pulang, palingan alasannya meeting ke meeting, nemani Pak Manager ketemu klien dari Jakarta, lagi overtime, lagi GR (glady resik) untuk event minggu depan, lagi presentase, dll.


Aku pun diam aja gak terlalu paham seluk beluk kerjaan dia. Aku sih sedikit paham dengan istilah-istilah yang diasebutin, meskipun aku bukan orang kantoran. Aku hanyalah seorang kang telor yang jualan telor ayam dipasar pagi. Tapi aku bukan cuma ngecer disana, melainkan aku juga memasok telor ke berbagai warung makan atau restoran-restoran yang ada dikota ini.


Aku bukan gak tau skandal istriku dengan Pak Anton Tjahyono, General Manager mereka. Istriku sering jalan berdua pakai mobil Pak GM. Mereka paling sering keluar kota sampai 3 hari disana. Setelah dengan Pak Anton, istriku juga menjalin hubungan terlarang dengan Branch Manager disalah satu anak perusahaan mereka. Dengan Pak BM, istriku juga sering bareng keluar kota untuk urusan perusahaan.


Istriku gak menjalin hubungan antar hati ke para gadun tajir itu. Dia hanya menyerahkan apemnya dengan bayaran tertentu. Dan gak ada batasan mau berapa kali si gadun bisa mencicipinya. Pokoknya kapanpun bisa selagi si gadun mau, yang penting wani piro. Siapa aja tentu boleh menikmati apemnya asalkan dibayar.


Karna status istriku yang bispak inilah, makanya dia paling disukai oleh para pimpinan. Dialah karyawan yang paling diandalkan untuk berbagai urusan. Mereka senang kerjasama dengan istriku karna bisa dipakai oleh mereka. Para pimpinan perusahaan lain juga udah rata-rata mengenal istriku. Bisa dibilang semua pimpinan atau bos-bos udah mencicipi apem istriku.


Ketika ngurus rekening karyawan perusahaan ke salah satu Bank BUMN, istriku juga langsung dapat kenalan baru yang bisa diajak senang-senang. Namanya Pak Bambang, seorang Wakil Manager di Bank tersebut. Pokoknya ketika sedang menjalankan pekerjaannya, istriku sering dapat mangsa. Entah gimana caranya kok bisa segampang-gampang itu dia mendapatkannya.


Istriku juga suka dengan yang bermata cipit. Paling tidak udah ada 6 nama chinese yang aku tau yang udah pernah icip-icip apem istriku. Sebut aja Kevin, seorang owner kedai kopi yang sangat laris disebuah ruko. Ada juga Pak Denny, seorang owner Seafood Restaurant yang paling besar dikota ini. Lalu ada juga Pak Anthoni, seorang owner service kendaraan sepeda motor merk Honda (H2) dan penjualan suku cadang (H3).


Bahhan Pak Hartono, pemilik supermarket yang jadi langganan kami belanja kebutuhan sehari-hari, juga udah ikut mencicipi apem istriku. Lalu Pak Susanto, yang punya toko listrik dekat rumah kami, juga udah ihik-ihik dengan istriku. Padahal aku kenal baik dengan Pak Susanto. Terakhir ada Pak Abong, owner Apotik dan alkes yang letaknya gak jauh dari rumah kami.


Ada 2 nama anggota DPRD yang aku tau pernah menyantap apem istriku. Sebut aja Pak Hendarso dan Pak Tumpak. Lalu dari kalangan aparat keamanan, ada nama Pak Hardi, Pak Suryono, Pak Domu, Pak Rizaldy, dan Pak Hornop. Pegawai kantor Gubernur yang udah menyantap apem istriku adalah Pak Ferdy, Pak Wira, Pak Muller, serta Pak Zainal.


------------------------------------------------------------


Sebenarnya meskipun kami suami istri, namun gadget kami masing-masing pake pola atau pin rahasia. Aku gak tau membuka hape dia meskipun tergeletak gitu aja diatas meja. Begitu juga hapeku tetap punya pola sederhana. Jujur aku gak merahasiakan pola hapeku ke istriku.


Kalau ada sesuatu yang penting, aku sering menyuruh istriku membuka hapeku yang kuletakkan disuatu tempat. Aku kasih tau aja polanya biar dia yang buka sendiri. Tapi kalau hapenya, gak pernah sama sekali ditunjukkannya ke aku. Dan aku pun memang gak pernah megang-megang hapenya, apalagi pengen membukanya.


Tapi yang namanya hidup berumah tangga, wajar aja aku tau apa aja yang diutak atik istriku digadgetnya. Karna aku pernah melihat screen smartphonenya ketika dimainkan sambil duduk santuy. Beberapa aplikasi yang terinstal dan sering dibuka juga aku tau. Ya, misalnya dia gak menyadari ketika lagi asik fokus ke screen hapenya, ternyata aku udah ada dibelakangnya.


Sewaktu dirumah, istriku juga sering terima telfon dari seseorang. Mereka pun terlibat pembicaaan hangat penuh canda tawa. Selesai telfonan dengan satu orang, lanjut lagi nerima telfon dari yang lain. Kalau isi pembicaraannya gak terlalu rahasia, istriku santuy aja berjalan berkeliling disekitar ruang tamu, dapur, dan teras.


Tapi ada saat-saatnya istriku harus masuk kamar atau pergi sampai keluar jalan sana. Dia pun lalu berlindung dibawah rindangnya pohon ketapang kencana atau pohon kersen milik tetangga. Biasanya kalau dia ke kamar, itu karna mau ngangkat video call (VC) dari seseorang. Dengan jelas aku sempat melihat screen hapenya, makanya aku tau itu adalah Vical.


Dari luar kamar, aku sering mendengar desahan istriku. Ya, ngapain lagi kalau bukan sedang VCS. Ya, dia sering VCS lho dengan orang-orang yang dia temukan dari berbagai aplikasi itu. Dan kalau membahas soal VCS, nampaknya bukan hanya terima VCS aja, tapi dia sendiri yang ngecall orang tersebut.


Istriku juga sering VCS lewat aplikasi WA, messenger, telegram, line, dll. Dan itu pasti direkam dengan aplikasi DU Recorder atau Mobizen. Hasil rekamannya di promoted di aplikasi Twitter, lalu dijual. Dia juga punya grup di telegram untuk jualan videonya. Bahkan di aplikasi Onlyfans istriku juga jualan foto-foto telanj4ng serta video-video c0lm3k.


Aku sebenarnya udah nyerah melihat kelakuan istriku. Dia udah menyalah gunakan anugrah yang diatas. Dia dikaruniai wajah yang cantik, tapi malah digunakan untuk hal-hal yang najis. Sungguh, istriku bagai gak punya harga diri lagi. Dia mengumbar tubuh tel4njangnya di medsos demi nyari cuan.


Kalau ekonomi kami begitu morat-marit atau memprihatinkan, masuk akallah istriku nyari jalan pintas. Tapi ini bukan! Dia punya gaji lumayan sebagai accounting dikantornya. Aku juga punya income yang lumayan dari hasil jualan telor ayam ras. Tapi yang namanya wanita murahan ya gitu. Apapun dilakukan demi kesenangan semata.


Melakukan s3ks bebas merupakan hobi istriku. Mencicipi berbagai sosis laki-laki dari berbagai kalangan, profesi, suku, agama, dan ras adalah jalan ninjanya. Padahal sebagai suami, aku masih mampu memberinya nafkah batin. Aku masih sering mengajaknya melakukan ritual suami istri dikamar. Namun justru dialah yang sering menolakku melakukannya.


Aku pun jadi bingung sendiri. Aku pun terima aja perlakuannya yang sering menolak ajakanku itu. Yang penting sebagai suami aku masih bertanggung jawab dalam memenuhi kewajibanku. Kecuali aku gak pernah peduli lagi akan kebutuhan s3ksualnya, dan ketika dia minta aku yang nolak, itu baru salahku. Lha, ini dia yang nolak. Kalau aku sih masih pengen menunaikan tugas sebagai suami diranjang.


Dan kalau boleh jujur, istriku gak pernah lagi mengajakku berhubungan badan dirumah. Tapi ajakanku pun sering diabaikannya. Terpaksa aku harus colayyy sendiri ketika aku udah butuh. Apa gak memprihatinkan? Seorang laki-laki beristri terpaksa harus colayyy memuaskan h4sratnya karna istrinya udah cuek.


Aku sih tipikal suami yang baik dan setia. Meskipun istriku gak setia, bahkan begitu liar menjajakan apemnya ke Om-Om tajir, aku gak mau dan gak mampu selingkuh. Bahkan jangankan selingkuh, untuk sekedar jajan ke luna aja aku gak mau. Padahal aku punya duit untuk bayar luna, tapi itu gak kulakukan.


Aku tau segala perbuatan yang kita lakukan didunia ini, pasti akan kita pertanggungjawabkan nanti di akhirat. Jadi biarlah istriku begitu, karna dia juga nanti yang menanggung akibatnya. Bukan gak pernah kuingatkan dia dulu, tapi dia gak mau mendengarku. Bahkan dia marah-marah dan nyuruh aku kalau ceramah ke mesjid aja.


Kecuali aku gak pernah berupaya mengingatkannya akan dosa, barulah aku salah sebagai suami. Ini, udah berbusa juga mulutku tapi semua percuma. Dia gak mau menuruti saranku dan malah nakin menggila dengan suami-suami orang yang tajir-tajir diluar sana. Yaudah, terserahlah! Tanggung nanti akibatnya di neraka jahanam.


Selesai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

π™†π™€π™‰π˜Όπ™‹π˜Ό π™‡π™€π™ƒπ™€π™π™‰π™”π˜Ό π˜½π™€π™‚π™„π™π™?

AKU SENGAJA PULANG KERUMAH PADA SAAT JAM KERJA

TERNYATA ISTRIKU SELINGKUH DENGAN BAINAR