π˜Όπ™†π™ π˜Ώπ˜Όπ™‰ π™„π™Žπ™π™π™„π™†π™ π™ˆπ™„π™‰π™…π˜Όπ™ˆ π˜½π™„π˜½π™„π™ π˜Όπ™‰π˜Όπ™† 𝙆𝙀 π™π™€π™π˜Όπ™‰π™‚π™‚π˜Ό

Oleh : Ando Lan

Sebenarnya aku playboy sejak dulu. Aku tukang main perempuan. Udah banyak perempuan yang ku rusak dan ku tinggalin. Aku hobby macarin anak orang, lalu setelah dapat ku perawani, aku pun meninggalkannya.

Jadi jangan anggap aku lemah syahwat atau gak bisa ngaceng. Apalagi nganggap aku seorang hombreng, yang gak selera ke perempuan. Itu jelas-jelas tuduhan yang salah besar. Aku doyan donat, bukan sosis!

Setelah cukup umur, aku pun menikahi Tiara. Namun Tiara gak hamil-hamil.
Jujur aja, setelah kami lakukan pemeriksaan ke Dokter, ternyata akulah yang mandul. Benihku gak bagus untuk dibuahi istriku.

Akhirnya atas inisiatifku, ku rencanakanlah sesuatu yang sangat penting dalam hidupku. Aku pengen istriku tetap bisa hamil dan melahirkan anak, walaupun bukan hasil peluhku.

Gak masalah bagiku walaupun si anak itu bukan hasil pembuahan sp3rmaku. Aku akan menganggap anak itu sebagai anak kandungku.
Karna logikaku, walau bukan terbentuk dari sp3rmaku, tapi dia tetaplah dikandung dan dilahirkan oleh istri sahku.

Kebetulan aku anti adopsi. Ngapain aku harus mengadopsi anak orang lain yang gak jelas asal usulnya. Lalu mau gak mau istriku pun gak bisa mengelak usul itu lagi. Dia pun pasrah dan ikhlas aja menjalani sesuai amanatku.

------------------------------------------------------------------------

Aku pun minta tolong ke salah seorang sahabatku agar mau meniduri istriku. Aku menyuruh Johnny untuk menggauli istriku agar istriku bisa hamil. Dengan senang hati Johnny pun mau membantuku.

Johnny sempat nanya, berapa kali aku rela istriku dia tiduri. Lalu aku pun bilang cukup sekali aja kau pake. Tapi bukan sekali crot ya maksudku.

Namun Johnny jual mahal. Dia gak mau kalau cuma sekali doang. Dia maunya 3 kali dia bisa menikmati apem istriku. Akhirnya kami pun deal! Dia pun meniduri istriku 3 malam berturut-turut.

Semua di lakukannya di rumahku. Setiap harinya Johnny akan datang jam 22.⁰⁰ WIB dan akan pulang jam 05.⁰⁰ subuh dari rumah. Gak tau berapa ronde di mainkannya apem istriku dalam satu malam itu.

Alhasil, benih sp3rma Johnny pun tokcer. Istriku langsung hamil. Betapa senangnya aku karna sebentar lagi aku akan memiliki anak.

-----------------------------------------------------------------------

Lalu karna kebetulan ekonomi keluarga kami bagus, artinya orangtuaku termasuk orang berada di kampung pada zamannya, saudara dari pihak mama pun menyodorkan anak perempuannya ku nikahi.

Meski aku udah nikah dengan Tiara, dan kondisi Tiara lagi hamil, namun pihak Omku masih mau menikahkan anaknya ke aku. Itu karna mereka yakin anaknya pasti gak akan sengsara di tanganku. Melainkan pasti akan kecipratan kebahagiaan karna kami orang berada.

Aku pun udah bisa di pastikan gak mungkin nolak. Aku pun nikah dengan saudara sepupuku itu. Namanya Ratna, umurnya lebih muda 2 tahun dari istri pertamaku.
Ratna pun tinggal bersamaku di rumah yang beda dengan yang di tempati Tiara.

Tapi karna aku tau aku gak bisa menghamili Ratna, akhirnya ku bujuklah salah seorang tetanggaku.
Jarak rumahku dengan si tetangga ini sekitar 50 meter. Namanya Pak Rusdi, usianya udah lebih tua 7 tahun dari aku. Tapi anaknya banyak, 7 orang.

Aku mengajak Pak Rusdi ke rumah menikmati minuman keras. Katakanlah bir dan Anggur Vigour yang kubeli dari toko. Disitulah ku sampaikan maksud tujuanku mengajak dia minum.

Lalu Pak Rusdi pun dengan cepat menyanggupi permintaanku itu. Dia nanya kapan itu bisa di mulai. Lalu aku pun bilang itu terserah dia. Mau langsung saat itu juga atau besok atau kasih waktu dulu, silakeun!

Akhirnya Pak Rusdi pun bersedia melakukannya saat itu juga. Setelah selesai menenggak alkohol beberapa gelas, dia pun nampak bersiap-siap untuk pertarungan itu.

Oh, ya... ketika menenggak miras itu, Ratna juga ku dudukkan bareng dengan kami. Jadi dia langsung dengar semua pembicaraan itu.
Sama halnya dengan Tiara, Ratna juga gak bisa ngapa-ngapain selain hanya pasrah menerima kenyataan.

Akhirnya Pak Rusdi dan Ratna masuk kamar. Aku tetap duduk di meja itu sambil menikmati sebungkus rokok plus miras yang masih tersisa. Karna kebetulan dinding kamar kami terbuat dari papan, akhirnya aku bisa mendengar suara-suara berisik dari dalam kamar.

Suara dipan dari kayu yang berkasurkan kapuk itu pun bunyi-bunyi karna terjadinya gempa dengan kekuatan 0,9 SR. Suara rintihan istriku juga bersahutan dengan suara desahan Pak Rusdi yang terdengar begitu ngebass.

"Oohhh.... uuhhh.... aahhh....!"

"Aarrgghhh.... oowwhh.... ooohhh!!"

Bahkan suara hentakan tubuh Pak Rusdi yang beradu dengan tubuh istriku juga terdengar bagai tepukan tangan.

"Plak plak plak.. plak plak plak!"

Suara-suara itu pun di sertai gempa susulan yang terus mengguncang dengan dahsyat.
Begitu lama mereka keluar dari kamar. Aku pun  sampai tertidur di kursi panjang yang terbuat dari kayu itu.

Lalu beberapa saat kemudian, aku di kagetkan dengan tepukan di lenganku. Pak Rusdi udah keluar dari kamar bareng istriku. Aku pun terduduk dengan mata yang berat.
Mereka pun juga duduk di tempat duduk seperti semula.

"Masih banyak birnya?", tanya Pak Rusdi ke aku.

"Tuh, masih banyak. Anggur juga masih!", ucapku.

Lalu Ratna menuang bir itu ke gelas Pak Rusdi, lalu Pak Rusdi pun menenggaknya.
Setengah jam lamanya kami duduk bincang-bincang disana. Lalu Pak Rusdi pun mengajak istriku masuk kamar lagi. Istriku pun menatapku seakan minta izin.

Tapi aku cuek aja dengan hanya menatap istriku sekilas, lalu ku balikkan tubuhku membelakanginya. Aku kembali menenggak minuman.

Pak Rusdi udah menunggu di dalam kamar, sementara Ratna masih duduk bengong di depanku. Tanpa membalikkan tubuhku, aku pun bersuara agak keras.

"Pergilah sana!"

Akhirnya istriku pun pergi dan melayani n4fsu Pak Rusdi untuk part 2.
Gempa susulan pun segera terjadi lagi. Kali ini terdengar lebih keras.

Aku pun di landa rasa ngantuk yang sangat berat karna aku udah banyak menenggak miras. Aku pun mengetok pintu kamar mereka sehingga ku pastikan mereka terperanjat. Seketika gempa itu berhenti.

"Lanjut aja dulu kalian, ya! Aku mau tidur di kamar sebelah!", ucapku dengan kuat.

Aku gak peduli tetangga sebelah dengar. Kebetulan rumah ku nempel satu dinding dengan tetangga, dindingnya pun dari papan.

"Ya!", terdengar jawaban dari Pak Rusdi.

Besok malamnya Pak Rusdi gak bisa dateng karna dia harus menghadiri hajatan ponaannya di tempat yang jauh.
Dua hari lagi dia dateng dan kami kembali minum bir. Disitulah Pak Rusdi kembali menggagahi istriku untuk kali kedua.

"Masih boleh datang besok?", tanya Pak Rusdi. 

"Ya, dateng ajalah kamu!", ucapku.

Lalu besoknya dia dateng dan hal yang sama juga terjadi. Itulah kali ketiga atau hari terakhir Pak Rusdi memakai istriku.

-----------------------------------------------------------------------

Sementara Tiara yang tadi udah hamil itu pun melahirkan anak bayi perempuan.
Tapi dalam kehidupan sehari-hari, aku lebih memilih hidup serumah dengan Ratna ketimbang Tiara.
Setelah menikahi Ratna, aku biarin Tiara tinggal sendirian aja sampai dia melahirkan. Aku kesana cuma mau membuang p3juhku aja.

Kebetulan Johnny udah pindah ke daerah lain, sehingga aku gak bisa mengharapkan jasanya lagi. Ku suruhlah Jayadi menyemprotkan benihnya ke rahim Tiara, tapi Jayadi gak mau dengan alasan dosa.

Lalu aku membujuk Pak Wandre yang ku kenal nakal dari dulu. Namun Pak Wandre nolak dengan alasan kesehatan yang gak memadai lagi. Katanya dia udah lemah jantung, sehingga dia takut melakukan hubungan intim. Dia gak mau mati tel4njang dalam dekapan istriku. Bisa geger se-Kabupaten.

Aku pun gak menyerah. Ku bujuk Pak Venus karna dia termasuk sahabat karibku. Sebenarnya dia mau, tapi dia bilang udah gak mampu. Sebab tytydnya udah payah ngaceng, udah gitu masih separoh ngaceng aja, dia pun udah ejakulasi dini alias cepet banget ngecrotnya.

Lalu ketemulah aku dengan Ronnie, ku bujuklah dia menebar benih di rahim Tiara. Ronnie pun sat set eksekusi istriku.
Aku pun memberikan kesempatan beberapa kali menggagahi istriku.
Namun hasilnya nihil. Tiara gak berhasil hamil oleh Ronnie. Padahal Ronnie punya anak lho.

Ku jumpai lagi Pak Rianto, dia pun gercep icip-icip apem anget istriku. Kebetulan istri Pak Rianto udah tua, sehingga doi semongko menunaikan tugas itu.
Namun sama dengan Ronnie, Pak Rianto juga gak berhasil menghamili Tiara.
Cape deh... Akhirnya aku pun berhenti berharap dapat momongan dari Tiara.

----------------------------------------------------------------------

Ratna pun hamil dan melahirkan anak laki-laki. Aku pun masih berencana menambah anak lagi.
Lalu dua bulan kemudian, ku suruh lagi Pak Rusdi meniduri istriku, dan Pak Rusdi pun gercep segera mengeksekusinya.

Namun entah mengapa, kali ini pekerjaan Pak Rusdi gak menuai hasil. Istriku gak hamil. Udah berapa kali ku suruh dia mengulangi, tetap gak hamil juga istriku.

Padahal 5 bulan ke depannya berturut-turut, Pak Rusdi selalu ku suruh meniduri istriku.
Kuantitasnya sama dengan yang pertama, yaitu 3 kali sebulan.
Bahkan pernah sampai 4 kali dalam sebulan mereka melakukan ritual di kamar gelap itu.

--------------------------------------------------------------------------

Akhirnya cuma satulah anakku yang lahir dari rahim Ratna. Itu pun jadi b3nc0ng pula. Ya Alloh... segitu amatlah nasibku. Cara ngomong dan cara jalan anak itu pun bener-bener ngondek abis, ya owloh!!!

Dan setelah kelas 5 SD, anak ini pun sering mengintip aku lagi mandi dari celah papan. Dia juga sering liatin bulgeku ketika duduk di sofa, duduk lesehan di lantai, atau lagi posisi gimana pun. Astaghfirullah...!

Jujur aja tytydku gede panjang. Postur tubuhku juga gede tinggi. Badanku gempal, dengan paha yang gede juga. Jadinya semua celana yang ku kenakan nampak sempit, sehingga sering terlihat tytydku ngejendol atau nyempil ke kiri atau kanan.

Lalu kelas 6 SD, anak ini mulai berani kurang ajar. Dia grepe-grepe tytydku ketika tertidur pulas. Dia membukai resleting celanaku dan mengeluarkan batangku. Lalu dia pun sat set nge-BJ punyaku tersebut.
Astaghfirullah.... astaghfirullahaladzim, ya Olloh....!

Aku pun auto terbangun begitu merasakannya. Aku juga auto terkejood melihat anak ini lagi asik nge-BJ punyaku. Aku pun langsung marah dan menyingkirkan mulutnya dari tytydku. Ku gampar dia sampai nangis. Aku pun mengancam akan meny1ks4nya kalau masih mau mengulangi kesalahan yang sama.

------------------------------------------------------------------------

Fyi, ketika aku terbangun itu tytydku gak ngaceng, ya! Kalau ngaceng berarti aku udah merasakan dari tadinya, tapi sengaja ku nikmati dengan pura-pura tidur. Logikanya aku lagi tidur pulas. Ketika kurasakan ada sesuatu yang menyentuh-nyentuh, makanya aku terbangun. Ya, gak ngaceng dong, bambang!

Aku pun sedih dengan kelakuan anak ini. Udah minjam bibit dari orang lain, eh dapetnya malah b4nc1 pula. Masya allah!
Padahal dari 4 orang anak laki-lakinya Pak Rusdi, gak ada satu pun yang b3nc0ng. Semuanya nampak j4ntan-jant4n.

Makanya aku selalu memarah-marahi anak itu. Masa' masih kecil udah pandai nge-BJ. Padahal dia belum pernah liat orang lain kegitu, atau nonton di film. Tapi bisa-bisanya skill itu ada secara otodidak ke dirinya. Astaghfirullahaladzim....

Udah pasti aku gak suka dengan kelakuan begitu. Karna sejak dulu aku paling anti dan paling benci dengan yang namanya b3nc0ng atau b4nc1. Aku gak pernah mau deket-deket dengan laki-laki tulang lunak. Aku langsung jijayyy dan pengen ninju mukanya sampai ancur.

Bisa di pastikan, waktu merantau dulu pun, aku gak pernah main dengan w4r1a. Liat komuknya aja aku udah eneg pengen mijak-mijak.
Laila ta'ala! Aku tuh lelaki straight. Ngapain make ceue jadi-jadian? Masih banyak ceue beneran yang bisa di pake di dunia ini!

Tapi itulah yang kini membuat aku jadi sedih. Aku yang begitu anti dan benci liat b3nc0ng, eh malah datang anakku yang b3nc0ng.
Inalillahi wainailaihi rojiun! Astaghfirullahaladzim...
Laa ilaha illallah..... nyesek banget ya Alloh!




Tamat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

π™†π™€π™‰π˜Όπ™‹π˜Ό π™‡π™€π™ƒπ™€π™π™‰π™”π˜Ό π˜½π™€π™‚π™„π™π™?

AKU SENGAJA PULANG KERUMAH PADA SAAT JAM KERJA

TERNYATA ISTRIKU SELINGKUH DENGAN BAINAR