ππππ ππ½πΌπ πΌπππΌππΌ πΏππππΌπ ππΌπππ-ππΌπππ
Penulis : Ando Lan
Setelah aku mengenal Tante Indah, kami pun menjalin hubungan special. Padahal Tante Indah punya seorang suami yang baik banget, royal, tajir, dan sayang ke dia.
Kehidupan rumah tangga mereka adem ayem aja. Mereka hidup rukun dan bahagia. Suaminya bekerja sebagai Presiden Direktur sebuah perusaaan Batubara.
Sedang Tante Indah sendiri bekerja sebagai Dosen di salah satu Universitas ternama di kotaku.
Tapi walaupun mereka hidup bahagia, namun Tante Indah masih sanggup godain aku. Aku pun gak bisa nolak godaan itu.
Soalnya Tante Indah super cantik, glowing, dan masih kenceng.
Walaupun umurnya udah 46 th, tapi aku masih ngiler banget liat kemolekan tubuhnya.
Aku pun menjalin hubungan special dengannya. Dan kami pun udah gak terhitung lagi berapa puluh kali, bahkan mungkin berapa ratus kali melakukan hubungan s3ks.
Entah apa yang dicari Tante Indah dari aku. Padahal wajahku biasa aja. Tapi dia sering ngungkapin seneng temenan dengan aku. Soalnya katanya aku orangnya asik, baik, dewasa, dan perhatian.
Lalu kami pun meluncur ke sebuah hotel bintang 4 di tengah kota dengan mengendarai mobil Suzuki X-Over miliknya.
Di kamar hotel kami langsung duduk berdampingan diatas springbed.
Lalu dia menoleh ke aku akhirnya mata kami pun beradu.
Ku elus pipinya sambil terus menatap matanya. Lalu ku belai rambutnya. Aku juga mencubit kedua pipinya dengan kedua tanganku.
"Cium Adek, Bang....!", rayunya.
Aku pun langsung deketin wajahku ke wajahnya. Lalu ku cipika cipiki lah dia. Lalu dia gantian nyiumin kedua pipiku.
Setelah itu aku gesekin bibirku ke bibirnya. Tubuhku pun bergetar sampai ke bawah.
Lalu ku cumbuilah dia sekian lamanya. Sementara tanganku megangin bagian belakang kepalanya.
Kami pun terus berciuman dan saling melumat bibir dan lidah. Kejadian itu berlangsung cukup lama. Aku udah horni banget dan yang pasti si joni yang dibawah udah ngaceng sekenceng-kencengnya.
Nampaknya Tante Indah udah gak nahan lagi. Di lepasinnya pakaiannya hingga nyisain bra aja. Lalu meraih tanganku untuk menyentuh payud4ra indahnya.
Aku pun langsung ngisep kedua gunung kembarnya sambil gigitin kedua put1ngnya. Tante Indah pun auto mendesah dengan tangan yang menggerayangi batang yang terselip di dalam celanaku.
Ku lepasin bajuku dan celana jeansku hingga cuma nyisain CD GT-Man ku.
Tante Indah pun langsung meraba jendolan gede di balik CD itu.
Lalu dia lepasin celana panjang yang dikenakan hingga dia cuma pake bra dan kolor aja.
Dia melempar senyum ke aku seakan mempersilakan aku mengeksplor tubuhnya.
Lalu aku pun memeluk dia lalu kami berguling-guling diatas kasur empuk itu.
Lalu aku langsung bukain kolornya dan juga kolorku. Kini kami gak lagi mengenakan apa-apa di dalam kamar itu.
Secara bersamaan tangan kami saling meraba. Lagi-lagi bergetar seluruh tubuhku ketika tanganku menyentuh organ vitalnya. Dia pun mengocok-ngocok dengan lembut batang kemaluanku yang udah tegang itu.
Lalu ku tindih badan Tante Indah dan ku gesekin alat vitalku ke perut, j3mbut, dan juga sela-sela pahanya.
Dia pun mendesah sambil mengapit punggungku dengan kedua tangannya.
Kami kembali bercumbu dengan serius. Ku jilatin lehernya, tengkuknya, dadanya, lengannya, dan perutnya.
Tante Indah kubuat menggelepar-gelepar sambil terus mengeluarkan desahan-desahan dari mulutnya.
Gak jarang juga keluar panggilan sayang dari mulutnya.
Lalu aku pun memandi kucingkan Tante Indah. Ku jilati kedua pahanya dari pangkal hingga betis. Lalu kembali keatas dan berhenti di selangkangannya.
Ku gosok-gosok muka dan mulutku di gundukan yang ditumbuhi bulu-bulu itu. Lalu lama-lama aku pun menjilatinya.
Tante Indah pun menggelinjang hebat dan menghentak-hentakkan kedua tumit kakinya ke kasur. Dia gak tahan merasakan gelinya jilatanku.
Aku pun makin beringas begitu melihat dia kewalahan. Aku makin menjilat dan terus menjilati belahan indah dan nikmat itu.
Bibir mulutku berpadu dengan bibir kemaluan Tante Indah. Ku lebarin labia mayoranya ke samping kiri kanan untuk menggapai ke kedalaman.
Ku julurkan lidahku semampunya dan ku jilat-jilat terus.
Kadang ku gulung lidahku meruncing dan ku cekup-celup ke dalam. Lalu ku sapu bersih seluruh lobang itu bahkan sampai kebagian luarnya.
"Aaarrggghhhhh....! Aahhh.....!"
Desahan dan erangan pun terus menerus keluar dari mulut Tante Indah.
Aroma kemaluan Tante Indah begitu sedap bagi aku. Sampai-sampai aku gak bisa lepasin mulutku dari sana.
Tante Indah pun k.o. Dia menolak kepalaku biar gak lagi jilatin anunya.
"Ampun, Baaang!", teriaknya kuat sambil kayak kehabisan nafas.
Akhirnya aku pun melonggarkan kepalaku yang dari tadi menempel di selangkangannya. Ku jilat tipis-tipis goa milik Tante Indah dan juga clit0risnya.
Melihat Tante Indah terus kewalahan menahan seranganku, akhirnya aku hentiin jilatanku disana.
"Gila banget Abang, ah...!", ucapnya sambil masih ngos-ngosan.
Lalu ku raih tangan kanannya dan ku letakin ke batangku yang ngaceng abis.
Dia pun menggenggam dan menekan kuat-kuat dengan geram.
Aku menoleh ke wajahnya, lalu dia pun melihatku.
Lalu Tante Indah terduduk dari posisi berbaring tadi. Dia pun langsung menunduk nge-beje batangku.
Ku akui, Tante Indah lumayan jago nge-beje.
Bahkan sampai bijiku juga gak luput dari jilatannya.
Tante Indah pun pindah posisi ke bagian bawah. Dia telungkup diantara kedua pahaku. Kembali dia ngebeje punyaku dan mengolesin batangku ke seluruh mukanya.
Kadang di pukul-pukulnya batangku itu ke pipinya.
Dia bener-bener suka mainin batang milikku.
Lalu Tante Indah naik ke atas tubuhku. Dia gesekin anunya ke anuku. Di pegangnya batangku dan di selipkannya di antara pahanya.
Lalu dia menggoyang-goyangnya.
Kami pun berpelukan yang kuat. Ditaruhnya kedua genggaman tangannya ke belakang tubuhku.
Lalu ku jatuhkan badannya ke samping lalu ku gesek-gesekkan anuku di sela-sela pahanya. Terkadang lepas juga dan akhirnya bergesek ke gundukan miliknya.
Aku pun akhirnya menaiki tubuhnya. Ku lakukan kayak yang dilakukannya tadi padaku. Terkadang batangku bergesek di daging lembutnya, diantara belahannya, atau pun ku jepitkan di antara pahanya.
"Masukin, sayang!", bisik Tante Indah.
Lalu aku pun mengangkat pinggulku lalu memegangi batangku. Ku lebarkan pahanya dan ku oles-oles kepala punyaku ke lobangnya.
"Ougghhhttttt...!!!"
Tante Indah mendesah setelah kepala punyaku berhasil menancap ke lobangnya.
Aku pun langsung menggoyang-goyangnya naik turun.
"Aahhh..... ohhh.... enak sayang!", desahnya berkali-kali.
Ku kecup bibirnya beberapa kali sambil terus menghantam lobangnya dengan senjataku.
"Adek suka banget sayang. Gede banget!", bisiknya ke telingaku.
Aku pun menghentak-hentak terus lobangnya. Desahan kami pun sahut-sahutan.
Aku merasa lobang Tante Indah masih nikmat dan menggigit banget.
Beberapa kali kami ganti posisi bercinta untuk dapatin kenikmatan yang lebih. Tante Indah sampai nyaris pingsan ketika ku hujamkan terus senjata laras panjangku ke goa kenikmatannya.
Setelah sekian lama nyumpalin lobang pipysnya dengan tytydku, akhirnya aku pun ngerasa pengen crot.
"Aku udah mau keluar!", ucapku tiba-tiba.
"Jangan dulu sayang. Bentar lagi ya!", ucapnya.
"Ahhh.... ahhh..... aahhh......!"
Aku mendesah.
"Cabut. Jangan di dalem. Kita pake kond0m aja.", ucapnya dengan cepet.
Lalu ku cabut batangku dan kami jedah sejenak. Kami saling menatap sambil saling melempar senyum tanpa saling grepe.
Lalu Tante Indah menggapai tasnya yang terletak dimeja, lalu mengeluarkan kond0m dan membukanya.
Dia pun memasangkan ke batangku yang masih tegang itu. Lalu kami pun kembali melakukannya.
Tante Indah langsung ambil posisi ngangkang. Dan aku pun auto menindihnya dan memasukkan tytydku ke lobangnya.
Akhirnya aku pun bisa lebih lama lagi menyetubuhi Tante Indah. Ku genjot terus lobang kenikmatan itu. Sesekali ku cabut batangku lalu ku masukin kembali.
"Udah mau keluar, sayang?", tanya Tante Indah.
"Belum!", jawabku simpel.
Ku bolak baliklah tubuh Tante Indah dan ku hantam terus dengan senjata milikku.
"Owhh.... ouggghhhttt.... argghhh.....!"
Tante Indah pun gak bisa berhenti menjerit. Dia mencengkram sprey dengan kedua tangannya. Dia menggelinjang dan keringat dingin.
Ku gas terus lobangnya dengan begitu brutal. Lalu Tante Indah pun akhirnya kejang-kejang. Dia bener-bener mencapai orgasme. Dia diem. Dia lemes!
Aku pun terus memacu gerakanku. Ku percepat goyangan pinggulku hingga spingbed kami bergoyang-goyang dan bunyi-bunyi.
"Ahhhh..... aaaahhhhh.... ahhhh....!"
Tytydku pun memuntahkan lahar panas yang begitu banyak. Aku sampai merem nikmatin detik-detik keluarnya sp3rmaku di dalam goa Tante Indah.
Puas banget rasanya bisa ngeluarin di dalem. Meskipun tytydku bersarung kondom.
Lalu setelah tuntas semuanya, ku cabut tytydku dari lobangnya. Tante Indah pun langsung memegangi batang yang makin menunduk itu.
Di pandanginya ke ujungnya, dimana disitu tertampung cairan p3juhku yang begitu banyak dan kentel.
Tante Indah lepasin kondom itu dari batangku. Dia menumpahkan isinya ke telapak tangannya.
Lalu di sapukannya dengan kedua tangannya dengan senyum di bibir.
Aku pun segera masuk ke kamar mandi. Tante Indah pun langsung nyusul. Akhirnya kami mandi bareng sampai bersih.
--------------------------------------------------------------------
Begitulah kami melakukan hubungan s3ksual 4 kali seminggu secara rutin. Kami pun gonta ganti hotel tempat check in.
Tapi hotel pertama yang kami tempati menjadi hotel favorit kami. Kami paling sering balik kesana. Paling nyaman aja rasanya disana.
Sebelumnya aku gak nyangka bakal bisa nikmatin tubuh indahnya Tante Indah. Dia cinta banget ke aku. Sehingga dia juga royal banget ke aku.
Kami pun menjalin hubungan terlarang ini secara pinter-pinter. Sehingga hubungan kami bisa awet bertahun-tahun lamanya.
Tamat
Komentar
Posting Komentar